Headline News / Sosbud / Minggu, 10 Juli 2011 16:23 WIB
Metrotvnews.com, Bogor: Puluhan warga Kota Bogor, Jawa Barat, kembali memrotes aktivitas ibadah di tempat peribadatan GKI Yasmin, Ahad (10/7). Kegiatan jemaat GKI Yasmin, terang warga, sangat mengganggu. Apalagi, dilakukan hingga badan jalan.
Aksi protes hampir saja ricuh. Warga dan jemaat GKI Yasmin saling adu mulut. Beruntung, polisi segera melerai aksi tersebut.
Sebelumnya, pada 18 September lalu, Gedung GKI Yasmin sempat disegel warga. Padahal, tempat ibadat non-muslim itu jelas-jelas memiliki IMB yang sah. Para jemaat tak terima dan melawan aksi penyegelan.(ARD)
Aksi protes hampir saja ricuh. Warga dan jemaat GKI Yasmin saling adu mulut. Beruntung, polisi segera melerai aksi tersebut.
Sebelumnya, pada 18 September lalu, Gedung GKI Yasmin sempat disegel warga. Padahal, tempat ibadat non-muslim itu jelas-jelas memiliki IMB yang sah. Para jemaat tak terima dan melawan aksi penyegelan.(ARD)
Berita di atas adalah sebuah Headline portal berita terkemuka nasional.
Maaf sebelumnya bagi beberapa pihak yang merasa, saya tidak ingin dan bahkan tidak punya niat untuk memojokkan siapapun dan kelompok apapun. saya hanya mengasah kemampuan saya menganalisa atas apa yang terjadi, menganalisa sebuah topik yang menarik bagi saya.
Sebelumnya saya pernah menulis tulisan : Menyesal Terlahir Sebagai yang Bukan Mayoritas, dan Mengecam penghalang-halangan suara dan IMB
Kaitannya adalah hal ini merupakan keprihatinan saya, bukan karena saya termasuk ke dalam yang tergolong minoritas tersebut, tetapi keprihatinan atas kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang di anut oleh setiap warga negara sesuai dengan KTPnya dan bentuk keprihatinan terhadap apa yang terjadi di Gereja GKI Yasmin. Seharusnya, setiap warga negara berhak mendapat perlindungan dalam menjalankan peribadatan. Hal ini dalam kacamata pribadi saya adalah salah satu memudarnya toleransi kebebasan beragama bagi kelompok yang di anggap minoritas di negeri yang di penuhi oleh mayoritas ini.
Menurut saya hal ini,ataupun kasus-kasus lainnya yang menyangkut masalah agama yang terjadi di negeri ini hanyalah dilatarbelakangi PHOBIA yang sebenarnya hanya dilebih-lebihkan oleh pihak-pihak tertentu saja ( lebay ) padahal ketakutan mereka tidak akan pernah terjadi, mana mungkin di negeri yang isinya lebih dari 90% mayoritas ini mengalami kristenisasi, ataupun pencemaran/penistaan, atau apalah lagi namanya, karena apabila terjadi dari jumlah saja sudah jauh kalah, ya ! pasti dengan mudah di bumi hanguskan, dan yang pasti hukum yang berlaku juga akan memainkan perannya bila terjadi hal-hal yang menjadi phobia kalangan mayoritas tersebut.
Lalu apa pesan terakhir dari saya, dan pertanyaan saya : Beribadah gak pernah ganggu kok, walaupun sampai meluber ke badan jalan, mau lewat-lewat aja, dan apakah yang make badan jalan buat ibadat itu bukan warga negara Indonesia? dan warga kota Bogor ? apakah mereka tidak bayar pajak buat membangun jalan yang mereka pake? dan apakah mereka meminta uang sumbangan kerumah-rumah serta di persimpangan lampu merah pada kalian buat bangun rumah ibadat mereka, apakah tanah yang mereka pake buat bangunan itu, tanah wakaf dari kalian ? ( NA )